MATERI AJAR GEOGRAFI : KONSEP DASAR ILMU GEOGRAFI (Konsep Esensial Geografi)
BAHAN AJAR
GEOGRAFI
KELAS X
MATERI : KONSEP ESENSIAL GEOGRAFI
ü Materi Konsep (gambaran umum suatu ide/gagasan yang bersifat abstrak) Konsep
Geografi
A.
Pengertian
Dalam memahami geografi sebagai ilmu
yang mengkaji manusia dengan lingkungannya dalam kesatuan ruang, ada beberapa
konsep geografi yang harus kalian pahami. Konsep geografi merupakan hal pokok
yang menjadi kekhasan ilmu geografi dalam menjelaskan berbagai fenomena
geografis.
Terdapat beberapa konsep utama dalam geografi
yaitu:
1. Konsep
Lokasi
Konsep lokasi dalam geografi menjelaskan fenomena
geosfer yang terkait dengan letak. Konsep lokasi biasanya digunakan untuk
menjawab pertanyaan letak geografis suatu obyek di permukaan bumi. Terdapat dua
pemahaman tentang lokasi yaitu: Pertama, lokasi absolut, yaitu lokasi yang
tetap secara astronomis. Dengan kata lain, lokasi absolut berdasarkan pada
garis lintang dan garis bujur. Contohnya, lokasi absolut Pulau Flores adalah
terletak pada 8°40′29″ Lintang Selatan dan 121°23′04″ Bujur Timur. Kedua,
lokasi relatif, yaitu letak suatu wilayah di permukaan bumi yang sifatnya
berubah-ubah karena dipengaruhi oleh wilayah di sekitarnya.
2. Konsep
Jarak
Konsep ini mengacu pada rentang dua lokasi. Jarak
adalah pemisah alami. Jarak berkaitan
dengan lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan dasar hidup. Contohnya,
jauh-dekatnya jarak mengangkut bahan baku ke pabrik memengaruhi besarnya biaya
angkut. Terdapat dua pemahaman akan jarak, yaitu: Pertama, jarak absolut yaitu
jarak yang sebenarnya. Sebagai contoh, jarak absolut Kabupaten Malang dan
Ibukota Jakarta adalah 888,5 km. Kedua,
jarak relatif yaitu penentuan jarak antara dua wilayah berdasarkan waktu (waktu
tempuh) apabila menggunakan moda transportasi yang berbeda. Sebagai contoh,
jarak relatif Kabupaten Malang dan Ibukota Jakarta adalah 1,5 jam apabila
menggunakan moda transportasi pesawat.
Tetapi apabila menggunakan transportasi kereta api maka jarak relatifnya
adalah 15,5 jam.
3. Konsep
Keterjangkauan
Keterjangkauan berkaitan dengan kondisi permukaan
bumi. Contohnya suatu daerah terisolasi karena kondisi permukaan bumi yang
sulit dijangkau.
Keterjangkauan memperhatikan kondisi medan,
ketersediaan prasarana infrasruktur seperti jalan, kondisi kualitas prasarana
yang tersedia, serta ketersediaan sarana transportasi dan komunikasi.
Berdasarkan konsep keterjangkauan, wilayah suatu daerah akan dilihat
berdasarkan akses dan keterjangkauannya. Keterjangkauan pada umumnya berubah
sesuai perkembangan ekonomi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
transportasi. Situasi dan kondisi keterjangkauan bisa berubah apabila terdapat
bencana, misalnya banjir atau tanah longsor yang memutus akses untuk menuju
suatu tempat. Demikian pula sebaliknya, suatu daerah terisolasi dapat menjadi daerah
yang terbuka ketika dibangun jalan atau infrastruktur menuju wilayah tersebut.
4. Konsep
Pola
Pola adalah karakteristik ketergantungan pada berbagai
fenomena geografis suatu tempat atau ruang di permukaan bumi. Geografi
mempelajari tentang pola-pola bentuk dan penyebaran fenomena geografis.
Misalnya pemukiman penduduk di daerah dataran tinggi didominasi oleh pola
persebaran, pola vegetasi di Daerah Aliran Sungai (DAS), pola pemukiman di
daerah tepi pantai. Pola juga terkait dengan flora fauna, curah hujan, dan
lain-lain. Tentu, hal ini dapat kalian temukan di tempat tinggal kalian,
misalnya pola pemukimannya dan pola-pola yang lain.
5. Konsep
Morfologi
Konsep morfologi mengacu pada gambaran dan bentuk
suatu tempat di permukaan bumi akibat kekuatan endogenik dan eksogenik.
Misalnya dataran rendah di sepanjang kawasan Pantai Utara Jawa didominasi oleh
kondisi pendangkalan dan erosi daerah aliran sungai akibat proses sedimentasi,
dan lain sebagainya. Hal ini dapat kalian temukan di lingkungan sekitar kalian.
6. Konsep
Aglomerasi (Pengelompokan)
Konsep ini mengacu pada kondisi persebaran dan
pengelompokan suatu wilayah yang relatif memusat dan saling menguntungkan.
Misalnya daerah industri menunjukkan adanya pemusatan dan pengelompokan kawasan
industri. Kawasan konservasi yang menunjukkan adanya pemusatan wilayah
konservasi. Misalnya kawasan konservasi tanaman bakau.
7. Konsep
Nilai Guna
Nilai guna merupakan fenomena geografis atau sumber
daya alam di permukaan bumi yang saling berhubungan antarwilayah. Misalnya laut
memiliki nilai kegunaan yang lebih bagi nelayan dibandingkan dengan petani.
Sedangkan hutan memiliki nilai kegunaan lebih bagi pecinta alam dibandingkan
pelajar.
8. Konsep
Interaksi atau Saling Ketergantungan
Interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua
wilayah atau lebih yang dapat menghasilkan fenomena, tampilan, dan masalah
baru. Dalam interaksi, satu fenomena bergantung pada fenomena lainnya.
Misalnya, fenomena interaksi desa-kota terjadi karena adanya perbedaan potensi
alam. Desa menghasilkan bahan baku, sedangkan kota menghasilkan produk
industri. Karena kedua wilayah saling membutuhkan, maka terjadilah interaksi.
9. Konsep
Diferensiasi Area
Diferensiasi area sesuai dengan karakteristik
antarwilayah di permukaan bumi. Konsep diferensiasi wilayah digunakan untuk
mempelajari perbedaan fenomena geografis antara satu daerah dengan daerah lain.
Contoh: Jenis tanaman yang dibudidayakan di dataran tinggi akan berbeda dengan
jenis tanaman di dataran rendah. Konsep ini juga dapat digunakan untuk melihat
jenis mata pencaharian. Misalnya penduduk yang tinggal di wilayah pesisir
dominan bermata pencaharian sebagai nelayan sementara masyarakat yang tinggal
di dataran tinggi cenderung berprofesi sebagai petani sebagai mata pencahariannya.
10. Konsep
Keterkaitan Antar-ruang
Konsep ini mengacu pada derajat keterkaitan
antarwilayah. Keterkaitan antar-ruang menunjukkan keterkaitan yang tersebar
antara satu fenomena dan fenomena lainnya, baik fenomena fisik maupun nonfisik.
Contoh: penduduk daerah perkotaan membutuhkan bahan pangan dari daerah
pedesaan, sebaliknya penduduk daerah pedesaan perlu memasarkan hasil alamnya ke
kota.
Komentar
Posting Komentar