Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya _ Filosofi Pendidikan

Nama    : Rany Riandhani Putri
NIM  `  : F4401221005
PPG Prajabatan Gelombang 2

FILOSOFI PENDIDIKAN
01.01.2-T2-6 Koneksi Antar Materi - Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya

    Ki Hadjar Dewantara adalah seorang tokoh pendidikan nasional Indonesia yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Ia memiliki pandangan yang menekankan pada hak asasi manusia dan pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali bagi anak-anak dari kelas sosial rendah. Beliau percaya bahwa pendidikan harus memiliki tujuan untuk membangun kemanusiaan dan mengabdikan diri kepada masyarakat, bukan hanya sebagai alat untuk memperoleh pekerjaan. Oleh karena itu, ia mempromosikan pendidikan non-formal dan memperjuangkan hak anak untuk menerima pendidikan yang layak.

    Pemikiran Ki Hadjar Dewantara juga menekankan pada pentingnya pengembangan potensi individu sejak dini, dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan setiap anak. Ia percaya bahwa setiap anak memiliki keunikan dan potensi yang berbeda-beda, dan harus dibimbing dan dikembangkan sebaik mungkin. Secara keseluruhan, pemikiran Ki Hadjar Dewantara sangat penting bagi perkembangan pendidikan nasional Indonesia dan memiliki pengaruh yang besar terhadap sistem pendidikan saat ini. Ia memandang pendidikan sebagai sarana untuk memperjuangkan hak asasi manusia dan memajukan masyarakat, sekaligus membentuk individu yang berkualitas dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

    

    Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan konsep pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, menjadi pondasi dan kompas sebagai penentu arah konteks pendidikan di Indonesia dan di sekolah-sekolah pada saat ini melalui kurikulum nasional.  Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran  yaitu “pengajaran” adalah salah satu komponen penting yang terikat dengan pendidikan dan proses pembelajaran. Pengajaran adalah proses pemberian ilmu atau pengetahuan yang bermanfaat dan berguna untuk kehidupan peserta didik, baik secara lahir dan batin.  Sedangkan “pendidikan” adalah upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya. Jadi menurut Ki Hajar Dewantara terkiat pendidikan dan pengajaran merupakan usaha mempersiapkan untuk segala kepentingan dan kebutuhan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat, maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya.

    Pada abad ke 21 penanaman pendidikan karakter dalam diri peserta didik menjadi tantangan tersendiri. Seiring dengan kemajuan zaman menuntut peserta didik untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, akan tetapi ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak dapat menumbuhkan watak dan karakter dalam diri peserta didik. Dengan tuntutan pembelajaran abad 21 yang berpusat pada peserta didik ini, Guru harus menyiapkan peserta didik yang memiliki daya saing, membangun konsep diri dengan kreatifitas tak terbatas, inovasi, dan kemampuan literasi yang cakap serta memiliki profil pelajar pancasila. 

    Pemikiran Ki Hadjar Dewantara ini bertujuan untuk mengembangkan kemapuan dan potensi peserta didik serta mewujudkan peserta didik yang memiliki Profil Pelajar Pancasila untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbhinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri. Filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara dimana makna pendidikan adalah tempat bersemainya kebudayaan, dimana pendidikan membangun  peradaban  dan  melahirkan  masa depan, sehingga dapat menjawab tantangan jaman. 

    Ki Hajar Dewantara mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun.  Peserta didik di ibaratkan sebagai biji padi yang disemai dan ditanam oleh pak tani disawah yang telah disediakan.  Bila bibit padi ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang baik maka meskipun bibit padi adalah bibit padi yang kurang baik atau kurang berkualitas dapat tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan dari pak tani.  Demikian sebaliknya, meskipun bibit padi itu disemai adalah bibit berkualitas baik namun tumbuh di lahan yang gersang dan tidak mendapatkan pengairan dan cahaya matahari serta ‘tangan dingin’ pak tani, maka bibit padi itu mungkin tumbuh namun tidak akan optimal.

    Setelah mempelajari topik ini, pemahaman saya akan proses pembelajaran dan peserta didik menjadi berubah, dimana filososfi pendidikan Ki Hajar Dewantara menekankan bahwa pembelajaran berpusat pada peserta didik, dengan melakukan pemenuhan kebutuhan peserta didik agar dapat  mengembangkan  pengetahuan  dan  potensi  mereka  sesuai  dengan  profil pelajar pancasila, dimana guru  bertindak sebagai fasilitator, pendamping dan yang menuntun peserta didik menemukan bakat, minat dan keterampilan yang mereka miliki  dari tidak tahu menjadi tahu sekaligus memiliki berbudi pekerti yang baik yang sesuai dengan profil pelajar pancasila.

    Konsep filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang akan saya lakukan adalah menjadi guru yang akan berusaha menciptakan suasana belajar yang kondusif agar peserta didik merasa nyaman, aman dan termotivasi untuk mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Berusaha untuk membantu peserta  didik dalam menggali  bakat  dan  minat masing-masing agar dapat berkembang  sesuai  dengan  kodratnya  dengan  menggunakan  metode  pembelajaran  dan asesmen  yang  efektif  yang  saya  tuang  didalam  modul  ajar  yang  dalam  pelaksaannya menyesuaikan  dengan  paradigma  baru  agar  tercapainya  tujuan  pembelajaran.  Dengan tidak memaksakan hasil belajar dengan target yang tinggi dan seragam, menerima perbedaan karakter dan minat peserta didik dengan bersikap secara adil tanpa meninggalkan peserta didik yang slow learner (kondisi dimana anak mengalami lamban belajar, lamban terampil, dan lamban mamahami suatu informasi yang diperoleh atau ditangkapnya).  Memberikan kebebasan dan memerdekakan peserta didik untuk mengeksplore pengetahuan mereka secara mandiri, dan bebas berekspresi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATERI AJAR GEOGRAFI : KONSEP DASAR ILMU GEOGRAFI (Prinsip-Prinsip Geografi)