Manusia Indonesia dari Perspektif yang Beragam _ Filosofi Pendidikan

Nama  : Rany Riandhani Putri

NIM    : F4401221005 

FILOSOFI PENDIDIKAN

Koneksi Antar Materi - Manusia Indonesia dari Perspektif yang Beragam

 Pada topik 1 saya belajar mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara dimana pemikiran beliau merupakan awal dari sejarah pendidikan yang ada di Indonesia dimulai dan dengan adanya Kurikulum paradigma baru adalah  suatu  bentuk  ingin  merealisasikan  pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara yang belum diimplementasikan pada kurikulum sebelumnya. Pada topik 1 ini saya juga belajar mengenai pendidikan Indonesia dari waktu ke waktu, tepatnya dari zaman kolonial hingga sekarang. Dari mempelajari topik ini saya dapat mengetahui bahwa pendidikan di  Indonesia tidak berdiri dengan sendiri melainkan didalamnya terdapat perjuangan-perjuangan luar biasa dari beberapa pihak  terutama  Ki  Hajar  Dewantara  sehingga saya sebagai  manyarakat  Indonesia  menjadi lebih  menghormati adanya pendidikan Indonesia.  Ki Hajar Dewantara juga mengajarkan pentingnya sistem Tri Pusat pendidikan yang satu sama lain saling berkaitan yaitu pendidikan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga hal ini sangat berpengaruh dalam membentuk watak dan kepribadian anak. Dalam mendidik anak harus diberi tuntunan dan dorongan agar tumbuh dan berkembang atas dasar kodratnya sendiri. Selain itu saya juga jadi lebih mengerti terkait 3 prinsip dasar Ki Hajar Dewantara yaitu :

·       Ing Ngarso Sung Tulodho : Guru memahami secara utuh tentang apa yang dapat dibantu kepada peserta didik, menjadi teladan dalam budi pekerti dan tingkat laku.

·       Ing Madya Mangun Karso :Guru dihadapkan dengan mampu membangkitkan semangat peserta didik.

·       Tut Wuri Handayani :Guru tidak sekedar memberi motivasi, akan tetapi guru juga memberikan saran dan rekomendasi.

Pada topik 2 saya mempelajari lebih dalam mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan makna  yang lebih dalam daripada  apa  yang sudah dijealaskan pada  Topik 1. Pada topik ini saya belajar  mengenai  buah  dari  pemikiran  Ki  Hajar  Dewantara  serta penerapan pemikiran dari Ki Hajar Dewantara.

·       Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Pendidikan diartikan sebagai tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, menuntut segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tinggonya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

·       Dasar-dasar Pendidikan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

1.     Mendidik Murid Sesuai Dengan Kodrat Alam Dan Kodrat Zaman

Pendidikan sejatinya menuntut peserta didik mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman.

 

2.     Mendidik dengan menuntun

Proses menuntun dilakukan pendidik agar peserta didik dapat menumbuhkan dan menghidupkan kekuatan kodrat yang ada pada dirinya. Pendidikan sebagai “Pamong” memberikan tuntunan dan arahan kepada peserta didik agar tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya serta dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.

3.     Menanamkan budi pekerti

Keselarasan hidup peserta didik dilatih melalui pemahaman kesaradan diri yang baik tentang kekuatan dirinya (kognitif), kemudian dilatih mengelola diri agar mampu memiliki kesadaran sosial bahwa ia tidak dapat hidup sendiri dalam relasi sosialnya (afektif), sehingga membuat sebuah keputusan yang bertanggung jawab dalam kemerdekaan dirinya dan kemerdekaan orang lain (psikomotorik)

4.     Mengimplementasikan system among/system tripusat

Sistem among adalah suatu metode Pendidikan yang menekankan pada proses pembelajaran yang dikenal dengan Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani.

·       Penerapan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

1.     Pendidikan yang Berpihak kepada peserta didik

Pendidikan yang berpihak kepada peserta didik adalah Pendidikan yang menuntun peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya yang mana Pendidikan tersebut disesuaikan dengan konteks sosial dan budaya daerah peserta didik.

2.     Strategi menujudkan Pendidikan yang berpikah pada peserta didik

a.      Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik

b.     Pendidikan yang sesuai dengan konteks sosial budaya peserta didik

c.      Kemerdekaan belajar bagi peserta didik dengan tuntunan dari pendidik

d.     Pendidikan yang bersifat holistic dan dapat memdasilitasi cipta, rasa, dan karsa peserta didik.

Pada  topik  3  saya mempelajari tentang  manusia  Indonesia berarti  identitas  manusia  yang menghayati  niali-nilai  kemanusiaan  khas  Indonesia.  Kemanusiaan  Indonesia  meliputi  nilai, jiwa, hasrat,  martabat,  sosialitas,  relasionalitas,  genitas, dialogalitas, tradisi.  Tiga hal  hakiki nilai  kemanusiaan  khas  Indonesia  yaitu  kebhinekaan,  pancasila,  dan  religiositas.  Bhineka Tunggal  Ika  adalah  payung  untuk  hidup  berdampingan  bersama-sama  memperkokoh nasionalisme Indonesia.

·       Identitas Manusia Indonesia

Manusia Indonesia berarti identitas manusia yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia. Kemanusiaan Indonesia mencakup nilai, jiwa, Hasrat, martabat, sosialitas, relasionalitas, genuitas, dialogalitas, dan berbagai tradisi manusia-manusia Indonesia dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi. Akan tetapi, setidaknya ada 3 hal kakiki yang layak ditegaskan sebagai nilai kemanusiaan khas Indonesia : Yaitu Nilai Kebhinekatunggalikaan, Nilai-Nilai Pancasila, dan Nilai Religiusitas.

1.     Nilai Kebhinekatunggalikaan

Bagi masyarakat indonesia, keragaman merupakan nilai yang khas dan menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. Pertama, keragaman Indonesia merupakan anugerah alamiah (tanpa dirancang) yang sudah ada sejak sebelum terbentuknya negara Indonesia. Kedua, masyarakat Indonesia beragam dalam hal pengalaman hidup, budaya, Bahasa, ras, suku, Bahasa, kepercayaan, tradisi, dan berbagai ungkapan simbolik. Ketiga adalah benda-benda bernilai yang dihasilkan oleh aktivitas manusia atau disebut juga dengan artifact. Wujud pertama berciri abstrak atau spiritual dikarenakan memang tidak kasat mata, meski demikian ide-ide, gagasan, atau nilai-nilai itu memberikan pengaruh dan mendorong kehidupan dan aktivitas manusia di tengah masyarakat yang secara continue, sehingga dapat membentuk adat kebiasaan.

2.     Nilai Pancasila

Tujuan perumusan Pancasila adalah untuk menemukan perekat dan penyatuan hidup berbangsa bagi segala suku dan bangsa di nusantara. Pancasila merupakan intisari yang merangkum nilai-nilai, jiwa, dan semangat yang dihidupi oleh orang-orang Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai gotong-royong. Sila-sila Pancasila memuat imperative etis untuk hiudp Bersatu, bertanggung jawab, bekerja sama, hidup adil dan bermusyawarah untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap pribadi dan Bersama dalam setiap dimensinya.

3.     Nilai Religiusitas

Religiusitas merupakan salah satu aspek insani berupa getar hati dan kualitas manusia yang mendorong bertumbuhnya sikap atau kecenderungan hidup yang bernilai. Religiulitas merupakan hal yang mendasar atau esensial dalam hidup manusia. Jika sikap religious kosmik atau spiritualitas kosmik mestinya menjadi jiwa dalam mengembangkan fisik kemanusiaan Indoneisa.

4.     Pendidikan Indoneisa

Dalam konteks masyarakat Indonesia yang multi budaya, Bahasa, agama, keyakinan, etnis, suku dan kearifan local, Pendidikan mempunyai peran penting dalam melestarikan keragaman, menjaga kesatuan, memelihara keharmonisan, dan mengembangkan kulaitas ke indonesiaan. Pendidikan berperan penting untuk membangun paradigma berfikir, bersikap dan berperilaku sebagai bangsa Indonesia.

Adapun kesimpulan yang saya dapat dari mempelajari topik 1, 2 dan 3 adalah perjalanan pendidikan di Indonesia di awali melalui pemikiran - pemikiran dari Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan  bapak  pendidikan  Indonesia  yang  mengedepankan kodrat alam, budi pekerti dan sistem among. Dalam hal ini mengidentifikasi bahwa kurikulum merdeka  mengimplementasi  pemikiran  Ki  Hajar  Dewantara  bahwa  pembelajaran  haruslah student center (kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik) dan mencerminkan profil pelajar pancasila. Oleh sebab itu, seorang pendidik haruslah mengetahui dan memahami terkait karakteristik peserta didik tiap individu, hal ini dikarenakan setiap peserta didik memliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga seorang pendidik harus menciptakan suasana kelas dan kegaitan pembelajaran yang menarik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATERI AJAR GEOGRAFI : KONSEP DASAR ILMU GEOGRAFI (Prinsip-Prinsip Geografi)